Bias ini berhias olehmu
Hariku penuh lukisan memulir raga, bergilir cumbui rasa
Yang hidup dikuakkan tabir
Terpilah-pilah dalam nada seruling gembala senja
Ruahnya bujurkan cakra dalam lingkaran-lingkaran cinta membara
Di senandung jiwa, menggantungkan lintang terpekung,
menunggangkan rasa laksa busur panah
Warna bibir merekah, sumrigah, merengkahkan hati
Berhati-hati pada sasaran mata terpandang
Ciptai rindu temaram sebatas senja
Bintang malam terperangkap di lorong waktumu
Batas senja nan berganti kelam, hati ini terpenjara olehmu
Bayang-bayang semu hadir di hadapku
Galaulah rasa ditelan batas senja
Perjuangan meningkat asa
Harap libur di hari esok
Buat hati sekarat menjadi-jadi
Rinduku-rindumu tersiksa jarum-jarum waktu
Mengobati asa terbelenggu rindu
Tungguilah hadirku
Aku rindu secuil senyum darimu,
seperti kelopak mawar, begitu harum
Hinggap dipucuk-pucuk pembauanku
Terhantar dengus-dengus nafasmu
Mirah delima berhias dikemerekahan bibirmu
Indah langit bila aku mengecap rasa
Para bintang malam pun merasa malu
Akan keindahan nan kamu miliki
Aku rindu pancaran matamu
Beri keteduhan rasa
Aku rindu belaianmu
Jemarimu indah, kulitmu seperti sutra
Begitu lembut
Aku rindu akan itu hari
Hari penuh canda tawa
Aku rindui semua tentangmu
Andra Hasibuan
No comments:
Post a Comment
Pesan
Note: only a member of this blog may post a comment.