Aku yang menyedihkan
Berjalan sendiri berkabut jingga
Jerit tawa para pengelana meramaikan
Namun aku di sini pilu
Senyap dengan tawa penuh tipu
Di ujung senja yang memilukan
Aku liar mencari riang
Hingga petang pun mulai datang
Namun sayang ia hitam tiada terang
Mataku yang sembab
Berlinang kesenduan di dalamnya
Ingin aku menangis
Namun tanpa kusadari air mataku pun menetes
Angin membuat mataku berair
Dan aku benci
Mengapa aku begini?
Mengapa selalu di tempat ini?
Aku sendiri tak ditemani
Wahai Sang Pencipta kebahagian
Berikan aku ketenangan
Dalam kegamangan pikiranku sekarang
Meski tanpa kuluapkan
Kemelut hati yang berantakan
Tapi kumohon...
Jadikanlah tangis ini penawarnya
Hingga tiada lagi sang gelap menjelma
Berkuasa dalam jiwa..
Carolyn Dita
No comments:
Post a Comment
Pesan
Note: only a member of this blog may post a comment.